Ata one ko ata pe’ang (upacara waktu kelahiran anak)
Pada beberapa tempat di Manggarai, pada saat seorang anak dilahirkan, orang tua atau keluarga dari anak yang dilahirkan tersebut akan keluar dari dalam rumah dan memukul dinding rumah dengan ikatan lidi sambil bertanya: “Ata one ko ata pe’ang”? (orang dalam atau orang luar). Ata one berarti anak laki-laki yang akan tetap tinggal di dalam rumah dan menjadi anggota suku itu sampai mati. Sedangkan Ata pe’ang berarti anak perempuan yang akan menjadi anggota suku lain ketika ia kawin dengan orang lain dari suku lain. Orang-orang di dalam rumah akan memberikan jawaban ata one atau ata pe’ang. Setelah itu baru dilakukan pemotongan tali pusat.
Placenta yang keluar dari rahim ibu akan disiram dengan air hangat dan dicampur dengan abu dapur agar tidak membusuk. Di beberapa tempat di Manggarai, placenta dan tali pusat yang telah dipotong tadi dibungkus dengan tikar dan dikubur di kolong rumah dan di atasnya diletakkan sebuah batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar