Upacara Ruda Lodok
Ruda Lodok adalah suatu upacara yang berarti bahwa pekerjaannya di Lodok sudah selesai, ditutup dengan resmi, dan dikembalikan kepada pemiliknya yang tidak kelihatan (roh-roh).
Dengan mengadakan upacara ini petani mengikuti perintah dari nenek moyang, kebun tidak boleh dikerjakan lagi secara resmi dan komunal, tetapi secara individual masih dapat diolah, walaupun tidak boleh bekerja mulai dari pusat kebun (lodok), tetapi harus mulai dari pinggir luar kebun dan tidak sampai ke pusat.
Nama lengkap yang dipakai bagi upacara ini adalah ruda lodok/mempo sojo atau ruda lodok/mempo koret. Mempo berarti hancur dan sojo atau koret adalah sebuah lidi kecil pada ujung cemeti, yang dipakai dalam permainan caci. Dengan istilah ini hendak dinyatakan bahwa permainan caci dan pesta sudah selesai dengan baik. Istilah yang juga dipakai dalam hubungan ini adalah ruda raja, yang berarti bahwa segala soal lain selesai juga selesailah penghormatan woja dangka, padi bercabang; woja poa, padi yang bertangkai pendek dan bertumbuh rapat sekali dll jika terdapat dalam kebun, sebab jika upacara penghormatan ini tidak dilangsungkan maka dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan (nangki). Ruda raja berarti juga bahwa segala kelupaan, kelalaian dan kesalahan telah terurus pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar