UPACARA ROKO MOLAS POCO
A. Apa itu upacara Roko Molas Poco?
Dilihat dari segi kata, Roko berarti mengambil, Molas diidentikkan dengan wanita cantik dan Poco berarti gunung.
Upacara ini merupakan upacara pengambilan kayu di hutan yang digunakan sebagai tiang utama dalam pembuatan rumah adat (mbaru tembong).
Dalam upacara ini “Molas Poco” yang diambil untuk dijadikan tiang utama (Siri Bongkok) yang akan dibuat dan diletakkan di tengah-tengah rumah adat yang akan dibuat; dan rumah adat yang akan dibuat tersebut berbentuk kerucut dan bagian ujung atas rumah dipasang tanduk kerbau (rangga kaba).
B. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan upacara Roko Molas Poco
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini tokoh-tokoh adat (tu’a golo, tu’a teno) mengundang anggota masyarakat, berkumpul di halaman kampung (natas) untuk mengadakan musyawarah dalam rangka pembuatan rumah adat (mbaru tembong).
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, anggota masyarakat maupun tokoh-tokoh adat dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok Roko Molas Poco (kelompok yang akan pergi ke hutan untuk mengambil kayu tersebut) dan kelompok sundung/curu molas poco (kelompok yang akan menjemput Molas Poco tersebut). Upacara Roko Molas Poco ini diawali dengan acara teing hang atau pemberian sesajian di altar sesajian (compang) yang dipimpin oleh tu’a golo.
Setelah upacara “teing hang” selesai, barulah kelompok “Roko Molas Poco” berangkat ke hutan (puar) dengan membawa ayam (manuk), tuak, kapak (cola), parang (kope), serta alat-alat lain yang dibutuhkan saat upacara tersebut berlangsung.
Setiba di hutan, kelompok “Roko Molas Poco” beserta tu’a golo duduk menghadap pohon yang akan dijadikan sebagai “Molas Poco” atau “Siri Bongkok”. Kemudian tu’a golo, menyampaikan permohonan atau kepok atau torok tae kepada roh-roh, arwah-arwah nenek moyang.
Setelah torok tae tersebut selesai barulah kayu tersebut dipotong dan “Molas Poco” tersebut diusung ke kampung oleh kelomppok Roko. Sesampainya di dekat kampung (Pa’ang beo) kelompok Roko Molas Poco tersebut dijemput (sundung/curu) oleh kelompok penjemput, dengan diiringi tarian-tarian dan dilanjutkan torok/kepok sundung/curu.
C. Pihak-pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dalam upacara Roko Molas Poco yaitu tokoh-tokoh adat (tu’a golo, tu’a teno) serta seluruh anggota masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tersebut.
Keterlibatan tu’a golo, tu’a teno dalam upacara ini sebagai orang yang memimpin upacara Roko Molas Poco dan juga sebagai orang yang menyampaikan torok/kepok saat upacara berlangsung.
Keterlibatan anggota masyarakat yaitu sebagai orang yang mengambil (Roko) serta menjemput (curu/sundung) “Molas Poco” atau “Siri Bongkok” bersama tu’a teno dan tu’a golo.
D. Apa saja yang dibutuhkan untuk upacara tersebut?
Yang dibutuhkan dalam upacara “Roko Molas Poco” ini diantaranya adalah ayam (manuk), moke (tuak), kapak (cola), serta parang (kope).
E. Dimana acara itu dilakukan?
Acara “Roko Molas Poco” ini dilakukan di halaman kampung (natas) dan pengambilan “Molas Poco” (Roko Molas Poco) dilakukan di hutan (puar).
F. Kapan acara itu dilakukan?
Acara “Roko Molas Poco” ini dibuat dalam rangka pembuatan rumah adat (mbaru tembong).
G. Mengapa acara itu dilakukan?
Acara “Roko Molas Poco” ini dibuat karena merupakan warisan leluhur. Dan tujuan upacara ini dibuat agar rumah adat atau mbaru tembong yang akan dibuat tetap kokoh, serta memberikan ketentraman bagi warga yang mendiami kampung tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar