Selasa, 21 September 2010

GO’ET MANGGARAI

* Nilai Religius

- Mori jari dedek, tanan wa awangn eta, pukul parn agu kolep, ulun le wain lau:
(Tuhan pencipta langit dan bumi serta segala isinya, Tuhan pencipta dan pembentuk kehidupan manusia dan segala makhluk serta segala alam raya)

* Nilai Kesehatan

- Neka nepo leso, neka ringing tis:
(Jangan lekang karena terik matahari, jangan demam karena hujan rintik)

- Uwa haeng wulang, langkas haeng ntala
(Tinggi sampai di bulan dan jangkau sampai di langit)

- Cimang neho rimang cama rimang rana, kimpur neho kiwung cama kiwung lopo
(Kekar kuat seperti batang lidi ijuk dari jenis pohon enau yang bertumbuh subur)

* Tentang Persahabatan

- Curup hae ubu, neho luju mu’u cepa hae reba cama neho emas lema:
(Bersahabatlah dengan baik dan berbicaralah dengan sopan)

- Neka conga bail jaga poka bokak, neka tengguk bail jaga kepu tengu :
(Jangan congkak atau sombong)

- Ngong ata lombong lala, kali weki run lombong muku:
(Orang lain dipersalahkan padahal diri sendiri bersalah)

- Nai ca anggit, tuka ca leleng:
(Seia sekata, satu konsepsi demi kesatuan aksi)

- Inggos-inggos wale io:
(Cepat-cepat jawal io (jawab sopan)

* Tentang Permusuhan
- Purak mukang wajo kampong:
(Orang yang menyerang kampung berhadapan muka)

- Ngampong tanah, ngawe wae:
(Dibatasi dengan jurang dan kali, permusuhan yang tidak boleh melanggar batas)

- Sesa mu’u eta kali ngampong kin tuka wa:
(Di mulut baik-baik, padahal dalam hati tetap bermusuhan)

- Tu’ung le mu’u toe le nai:
(Mulut berkata benar tetapi hati tidak)

* Tentang Kebijaksanaan
- Ca pujut kali nuk, ca dako kali anor:
(Kurang bijaksana)

- Tiwu lewe lewing lembak
(Kolam besar dan priuk bermulut lebar)

- Nai ngagil tuka ngengga
(Penuh kebijaksanaan)

* Tentang Memberi Motivasi

- Kantis ati, racang rak cengka lemas:
(Hati dan paru-paru diasah)

- Na’a ngger wa rak, na’a ngger eta lemas:
(Supaya berani berjuang sampai memperoleh yang diharapkan)

- Ngo le golo bombong wela lokom:
(Hati-hati jangan sampai di atas bukit sudah berbunga seperti kayu lokom)

- Lalong pondong du ngon, lalong rombong du kolen:
(Pulang membawa keberhasilan)

- Asam ndusuk tana ru konem lalen tana sale:
(Walaupun negeri sendiri ditumbuhi ndusuk dan tanah orang berkelimpahan lale)

- Neka hemong kuni atu kalo/neka oke kuni atu kalo:
(Jangan lupa kampung halaman sendiri/jangan buang kebiasaan tanah tumpah darah)

* Tentang Menjaga Nama Baik

- Neka pocu wa’u, neka jogot hae golo:
(Jangan membusukkan nama anggota klen/subklen dan sesama kampung)

- Neka mas agu hae ata, neka nggaut agu hae mbaru:
(Jangan bermusuhan dengan orang)

- Reges lima leke, tawa lima gantong:
(Tertawa lepas terbahak-bahak menunjukkan kegembiraan dalam kebersamaan)

* Go’et yang Berhubungan Dengan Leluhur

- Serong dise empo mbate dise ame:
(Wasiat leluhur, warisan ayah)

- Tanah ledong dise empo:
(Tanah warisan leluhur)

- Tanah kuni atu kalo:
(Kampung halaman)

* Go’et Pergantian Keturunan

- Eme wakak betong asa, manga waken nipu tae:
(Kalau induk rumpun bambu tumbang, akarnya tumbuh melanjutkan kehidupan yang sama)

- Bom tombo le run rukus, bom tura le run kula:
(Kepiting tidak bicara sendiri, musangpun tak memberitahukan warna kulitnya)

- Wae de ase, agu wae de kae:
(Keturunan kakak dan keturunan adik)

* Go’et Dalam Perkawinan

- Api toe caing, wae toe haeng:
(Ungkapan anak wina kepada anak rona meminta anak menantu)

- Bom salang tuak, salang wae:
(Bukan jalan tuak yang cepat mati tetapi air yang mengalir terus)

- Pase sapu selek kope, weda rewa tuke mbaru:
(Memakai destar, masuk rumah melalui pintu datang meminang seorang gadis dengan resmi)

- Ita kala le pa’ang, tuluk pu’u batu mbaru:
(Melihat gadis dan terus datang meminangnya)

- Neka maring jarang laki, neka tinang jarang kina:
(Menyindir keluarga laki-laki agar melunasi belis)

- Hi nana lelo tana, hi enu lelo awang:
(Perbuatan melanggar susila)

- Anak pencang wa, ende lomes koleh:
(Istri yang bergaya muda, tua di rumah muda di jalan)

- Cawi neho wuas, dole neho ajos:
(Terpilin laksana rotan, terpintal bagai tali ajo)

* Go’et Berkaitan Dengan Tempat Tinggal

- Ca natas bate labar, ca uma bate duat, ca mbaru bate kaeng, ca wae teku:
(Satu kampung halaman tempat bermain, satu kebun tempat kerja, satu rumah tempat tinggal)

- Ulun le wain lau, ngalorn awo waen sale:
(Dari hulu sungai sampai muara/lingkungan kampung yang lebih luas)

SUMBER :
1. Buku Budaya Daerah Manggarai
Drs. Antony Bagul Dagur, M.Si
Prospek dan Strategi Perkembangan Kabupaten Manggarai dalam Perspektif Masa Depan
Penerbit Indonesia Jakarta
Pengantar: Gubernur NTT, Piet Alexander Tallo, S.H.
Dirjen Otda Depdagri, Dr. Oentarto Sindung Mawardi, M.Si

2. Buku Budaya Daerah Manggarai
Petrus Janggur, B.A
Butir-butir Adat Manggarai
Penerbit Artha Gracia
Jl. Diponegoro No.14

5 komentar:

  1. Pak saya mau tanya apa arti dan makna dari "reweng ca gewek"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kata reweng bate gewek artinya adalah mau tau aja loh

      Hapus
  2. mantap, artinya mudah d pahami

    BalasHapus
  3. terima kasi telah membuat informasi tentang kebudayaan manggarai.

    BalasHapus