GO’ET MANGGARAI
* Nilai Religius
- Mori jari dedek, tanan wa awangn eta, pukul parn agu kolep, ulun le wain lau:
(Tuhan pencipta langit dan bumi serta segala isinya, Tuhan pencipta dan pembentuk kehidupan manusia dan segala makhluk serta segala alam raya)
* Nilai Kesehatan
- Neka nepo leso, neka ringing tis:
(Jangan lekang karena terik matahari, jangan demam karena hujan rintik)
- Uwa haeng wulang, langkas haeng ntala
(Tinggi sampai di bulan dan jangkau sampai di langit)
- Cimang neho rimang cama rimang rana, kimpur neho kiwung cama kiwung lopo
(Kekar kuat seperti batang lidi ijuk dari jenis pohon enau yang bertumbuh subur)
* Tentang Persahabatan
- Curup hae ubu, neho luju mu’u cepa hae reba cama neho emas lema:
(Bersahabatlah dengan baik dan berbicaralah dengan sopan)
- Neka conga bail jaga poka bokak, neka tengguk bail jaga kepu tengu :
(Jangan congkak atau sombong)
- Ngong ata lombong lala, kali weki run lombong muku:
(Orang lain dipersalahkan padahal diri sendiri bersalah)
- Nai ca anggit, tuka ca leleng:
(Seia sekata, satu konsepsi demi kesatuan aksi)
- Inggos-inggos wale io:
(Cepat-cepat jawal io (jawab sopan)
* Tentang Permusuhan
- Purak mukang wajo kampong:
(Orang yang menyerang kampung berhadapan muka)
- Ngampong tanah, ngawe wae:
(Dibatasi dengan jurang dan kali, permusuhan yang tidak boleh melanggar batas)
- Sesa mu’u eta kali ngampong kin tuka wa:
(Di mulut baik-baik, padahal dalam hati tetap bermusuhan)
- Tu’ung le mu’u toe le nai:
(Mulut berkata benar tetapi hati tidak)
* Tentang Kebijaksanaan
- Ca pujut kali nuk, ca dako kali anor:
(Kurang bijaksana)
- Tiwu lewe lewing lembak
(Kolam besar dan priuk bermulut lebar)
- Nai ngagil tuka ngengga
(Penuh kebijaksanaan)
* Tentang Memberi Motivasi
- Kantis ati, racang rak cengka lemas:
(Hati dan paru-paru diasah)
- Na’a ngger wa rak, na’a ngger eta lemas:
(Supaya berani berjuang sampai memperoleh yang diharapkan)
- Ngo le golo bombong wela lokom:
(Hati-hati jangan sampai di atas bukit sudah berbunga seperti kayu lokom)
- Lalong pondong du ngon, lalong rombong du kolen:
(Pulang membawa keberhasilan)
- Asam ndusuk tana ru konem lalen tana sale:
(Walaupun negeri sendiri ditumbuhi ndusuk dan tanah orang berkelimpahan lale)
- Neka hemong kuni atu kalo/neka oke kuni atu kalo:
(Jangan lupa kampung halaman sendiri/jangan buang kebiasaan tanah tumpah darah)
* Tentang Menjaga Nama Baik
- Neka pocu wa’u, neka jogot hae golo:
(Jangan membusukkan nama anggota klen/subklen dan sesama kampung)
- Neka mas agu hae ata, neka nggaut agu hae mbaru:
(Jangan bermusuhan dengan orang)
- Reges lima leke, tawa lima gantong:
(Tertawa lepas terbahak-bahak menunjukkan kegembiraan dalam kebersamaan)
* Go’et yang Berhubungan Dengan Leluhur
- Serong dise empo mbate dise ame:
(Wasiat leluhur, warisan ayah)
- Tanah ledong dise empo:
(Tanah warisan leluhur)
- Tanah kuni atu kalo:
(Kampung halaman)
* Go’et Pergantian Keturunan
- Eme wakak betong asa, manga waken nipu tae:
(Kalau induk rumpun bambu tumbang, akarnya tumbuh melanjutkan kehidupan yang sama)
- Bom tombo le run rukus, bom tura le run kula:
(Kepiting tidak bicara sendiri, musangpun tak memberitahukan warna kulitnya)
- Wae de ase, agu wae de kae:
(Keturunan kakak dan keturunan adik)
* Go’et Dalam Perkawinan
- Api toe caing, wae toe haeng:
(Ungkapan anak wina kepada anak rona meminta anak menantu)
- Bom salang tuak, salang wae:
(Bukan jalan tuak yang cepat mati tetapi air yang mengalir terus)
- Pase sapu selek kope, weda rewa tuke mbaru:
(Memakai destar, masuk rumah melalui pintu datang meminang seorang gadis dengan resmi)
- Ita kala le pa’ang, tuluk pu’u batu mbaru:
(Melihat gadis dan terus datang meminangnya)
- Neka maring jarang laki, neka tinang jarang kina:
(Menyindir keluarga laki-laki agar melunasi belis)
- Hi nana lelo tana, hi enu lelo awang:
(Perbuatan melanggar susila)
- Anak pencang wa, ende lomes koleh:
(Istri yang bergaya muda, tua di rumah muda di jalan)
- Cawi neho wuas, dole neho ajos:
(Terpilin laksana rotan, terpintal bagai tali ajo)
* Go’et Berkaitan Dengan Tempat Tinggal
- Ca natas bate labar, ca uma bate duat, ca mbaru bate kaeng, ca wae teku:
(Satu kampung halaman tempat bermain, satu kebun tempat kerja, satu rumah tempat tinggal)
- Ulun le wain lau, ngalorn awo waen sale:
(Dari hulu sungai sampai muara/lingkungan kampung yang lebih luas)
SUMBER :
1. Buku Budaya Daerah Manggarai
Drs. Antony Bagul Dagur, M.Si
Prospek dan Strategi Perkembangan Kabupaten Manggarai dalam Perspektif Masa Depan
Penerbit Indonesia Jakarta
Pengantar: Gubernur NTT, Piet Alexander Tallo, S.H.
Dirjen Otda Depdagri, Dr. Oentarto Sindung Mawardi, M.Si
2. Buku Budaya Daerah Manggarai
Petrus Janggur, B.A
Butir-butir Adat Manggarai
Penerbit Artha Gracia
Jl. Diponegoro No.14
muntap ew ae,..
BalasHapusPak saya mau tanya apa arti dan makna dari "reweng ca gewek"
BalasHapusKata reweng bate gewek artinya adalah mau tau aja loh
Hapusmantap, artinya mudah d pahami
BalasHapusterima kasi telah membuat informasi tentang kebudayaan manggarai.
BalasHapus